- SatyaKu Ku Dharmakan DharmaKu Ku Baktikan .: Ambalan DIPONEGORO - NYI AGENG SERANG :. Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana -

Pertemuan Pramuka Penegak

Untuk anggota pramuka penegak/pandega disediakan beberapa pertemuan untuk berbagai pertemuan, diantaranya :

1. PERKEMAHAN WIRAKARYA (P.W.)
Perkemahan wirakarya adalah pertemuan pramuka dalam bentuk perkemahan yang diselenggarakan oleh penegak dan pandega dari berbagai satuan ( Ambalan Dan Satuan Karya).
P.W berfungsi sebagai sarana untuk:
a. melaksanakan kegiatan nyata dalam rangka membersihkan bakti pramuka penegak/pandega kepada masyarakat.
b.Mengembangkan fisik, mental, pengetahuan, kecakapan, ketrampilan dan pengalaman para penegak / pandega.
c. Menumbuhkan dan mempererat rasa persaudaraan di antara sesame peserta (penegak/pandega) dan dengan para pembinanya.

2. RAIMUNA
Raimuna adalah pertemuan berbentuk perkemahanyang diselenggarakan untuk pramuka penegak / pandega (dulu berama PERPANITRA). Raimuna di selenggarakan untuk membina atau mengembangkan persaudaraan dan persatuan dikalangan para pramuka penegak dan pandega untuk memperoleh suatu kegiatan yang kreatif, rekreatif dan produktif yang bersifat edukatif.
Acara raimuna harus disertai dengan aspirasi pemuda pemudi Indonesia dan harus disertsi dengan perlombaan.

3. MUSPPANITRA
Adalah forum musyawaroh (musyawarah penegak dan pandega putra dan putrid) untuk membahas masalah-masalah organisasi, kegiatan, progam kerja, anggaran dan sebagainya.sesuai dengan jenjang organsasi, musppanitra diadakan menurut tingkatannya, yaitu
a. Musppanitra Nasional
Diadakan setiap 5 tahun sekali bersamaan atau menjelang diselenggarakannya musyawarah nasional. Pesertanya utusan dari Dewan Kerja Daerah (DKD) putra Maupin putrid.
b. Mesppanitra Daerah
Diadakan setiap 4 tahun sekali bersamaan atau menjelang diselenggarakannya musyawarah daerah. Pesertanya para penegak / pandega dari Dewan Kerja Cabang (DKC) putra maupun putrid dan membawa mandat dari kwartir cabang.
c. Musppanitra Cabang
Diadakan setiap 3 tahun sekali bersamaan atau menjelang diselenggarakannya musyawarah cabang. Pesertanya penegak atau pandega dari Dewan Kerja Ranting (DKR) putra maupun putrid dan para penegak dari Dewan Ambala (DA).

4. PESTA KARYA
Adalah jenis pertemuan khusus bagi pramuka penegak dan pandega angggota satuan karya (SAKA).

Sejarah Ambalan

Sejarah Diponegoro – Nyiageng Serang diawali dengan pengesahan Gudep yang berpangkalan di SMA Kragan pada tanggal 10 Juli 1993 jam 10.00 WIB. Nomer gudep Ambalan Adalah 985 untuk Putra dan 986 untuk putri dengan Pembina :
1. Pa : Drs. Sutrisno dan Drs. Rudiono
2. Pi : Dra. Agatha Sri Cahyani
Pengesahan Ini bersama dengan pengesahan gudep
1. SMP 2 Kragan
2. MTs Nurul Huda Kragan

Yang pengesahannya dilakukan oleh kak Maskur (Ka. Kwaran Kragan). Pengesahan ini ditindak lanjuti dengan perkemahan pelantukan DKA yang diselenggarakan dengan persami, 7-8 Agustus 1993 di WanaWisata Watu Layar. Dari hasil musyawarah (sambung rasa), sabtu jam 19.25-21.00 WIB disepakati Nama Ambalan SMA N 1 KRAGAN adalah
1. krisna (untuk Pa)
2. Sri Kandi (untuk Pi)

Nama Kresna dan Sri kandi berubah menjadi Diponegoro – Nyi Ageng Serang pada awal tahun 1998, pada masa bakti DA dengan Pradana M. Agus soim dan Suryadi berdasarkan dari Ka Kwarcab agar nama ambalan diambil dari nama Pahlawan. Dari musyawaroh pada acara perkemahan pelantukan bantara 21-23 Maret 1998 di semen disepakati nama Pahlawan yang mempunyai sifat seperti Kresna dan Sri Kandi Adalah Diponegoro Dan Nyi Ageng Serang. Nama logo Dipo-Serang resmi dipakai sejak penerimaan anggota baru kelas 1 masa bhakti 1998-1999.

Peraturan Baris Berbaris - PBB

1. Tujuan PBB
> Di siplin
> Rasa persatuan
> Rasa tanggung jawab
> Kepatuhan dalam melaksanakan perintah dengan cepat dan tepat
2. Aba-aba dalam PBB ada 3 :
> Aba-aba petunjuk
> Aba-aba peringatan
> Aba-aba pelaksanaan

Contoh :
Kepada sang merah putih hormat gerak
keterangan
: Kepada sang merah putih → aba-aba petunjuk
Hormat → peringatan
Gerak → pelaksanaan

Lambang Gerakan Pramuka

1. Pengertian

Lambang Gerakan pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan pramuka yang bersifat tetap dan yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai, dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan pramuka, sebagaimana yang dicita-citakan oleh Gerakan Pramuka.

Lambang Gerakan Pramuka diciptaka oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi pada Departemen Pertanian yang juga aktif seorang Pembina Pramuka.
Lambang ini dipergunakan sejak tanggal 15 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisas
i Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961.

2. Bentuk

Lambang Gerakan Pramuka berupa silhouette Tunas Kelapa.

3. Arti kiasan dan Penggunaan

• Artu kiasan

1) Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan CIKAL. Dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti “penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru “ jadi lambing nyiur yang sedang tumbuh itu mengkisahkan bahwa tiap pramuka merupakan inti bagi kelngsungan hidup bangsa Indonesia.
2) Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkisahkan bahwa tiap pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniahnya sehat, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa.
3) Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
4) Nyiur tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka mempunyai cita-cita yamg tinggi dan lurus, yang mulia dan jujur dan ia tetap tegak, tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5) Akar nyiur tumbuh kuat dan erat didalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar,kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai.
6) Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membuktikan diri dan kegunaannya kepada tanah air, bangsa dan Negara kesatuan republik Indonesia serta kepada umat manusia.

• Pengguna


1) Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan Nama Kwartir / Satuan, Tanda pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka.
2) Penguna lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat untuk mengingatkan dan menanamkan sifat serta keadaan seperti arti kiasan lambang Tunas Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
3) Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa pancasila.

untuk mengetahui Logo Kepanduaan yang ada diDunia bisa download di SINI

Bapak Pramuka Indonesia

SIAPAKAH BELIAU ?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 -Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


BIOGRAFI


Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN. Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

;;